News

Tinggal di Apartemen: Lebih Kekinian dan Banyak Untungnya, Benarkah?

Menjamurnya gedung-gedung apartemen di tengah kota hingga suburban tentu selaras dengan meningkatkan permintaan terhadap hunian berdesain vertikal ini. Walaupun hunian seperti townhouse dan cluster menawarkan berbagai fasilitas, masyarakat seperti lebih memberi minat kepada gaya hidup yang baru. Lantas apa yang menjadi motivasi masyarakat untuk tinggal di “rumah susun” ini?

Produktif namun praktis. 2 hal tersebut bisa menjadi konklusi gaya hidup masyarakat urban saat ini, terutama kaum milenial yang sedang dalam usia “kerja”nya saat ini. Dengan segudang kesibukan dan jadwal yang padat, mereka butuh lebih dekat dengan tempat-tempat yang sering dituju seperti kantor, pusat perbelanjaan, hingga tempat hiburan. Untuk mendukung gaya hidup work life balance, tidak heran jika hunian bergaya vertikal atau apartemen banyak diburu. Tingginya minat seakan menjadi tren “kekinian” yang harus diikuti. Beragam fasilitas yang ditawarkan di dalamnya begitu lengkap dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat urban. Namun, apakah daya tariknya hanya selalu tentang fasilitas? Mari kita kulik lebih dalam!

Lebih Bijak dan Ekonomis

Peralihan minat dari perumahan horizontal menjadi hunian bsd vertikal tidak selalu didorong oleh gaya hidup masyarakat. Faktanya, lahan yang dapat difungsikan sebagai hunian horizontal semakin sedikit dan terbatas setiap tahunnya. Padahal  Tentu kenaikan harga tidak hanya dirasakan oleh konsumen namun juga para developer yang ingin membangun properti hunian bsd baru. Mereka harus putar otak agar tetap bisa mengakomodir kebutuhan konsumennya.

Apartemen adalah sebuah inovasi yang win-win solution, di mana penggunaan lahan akan tetap bijak namun tidak mengurangi supply dari jumlah properti itu sendiri. Harganya pun lebih terjangkau, seperti apartemen BSD yang berkisar 300 juta dengan beragam pilihan sistem pembayaran untuk memudahkan pembelinya. Angka ini tentu menggiurkan para konsumen, khususnya para kaum milenial yang berada di stage umur produktif dan mulai menginginkan hunian sendiri. Pilihan yang lebih ekonomis ini semakin mengerucutkan keinginan mereka untuk membeli rumah sebagai tempat hunian.

Akses Transportasi yang Selalu Berkembang

            Pemilihan hunian tidak pernah lepas dari lokasinya yang harus dekat dengan elemen pusat kota: perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga pusat hiburan. Para developer melihat kebutuhan tersebut dan menjadikannya salah satu faktor penting dalam mempertimbangkan lokasi apartemen dibangun. Dengan berada dekat dengan tempat-tempat tujuan tersebut, diharapkan mempermudah hidup setiap individu yang tinggal di di dalamnya.

Niat mulia para developer ini juga bisa tersendat karena kurangnya lahan di tengah kota. Walaupun jauh dengan fasilitas kota tersebut, berada dekat dengan akses transportasi umum dan jalan tol juga dapat mempersingkat jarak tersebut. Itu mengapa area-area suburban mulai ramai dijamah pembangunan apartemen. Beragam pilihan transportasi dan akses ini tentu menjadi daya ikat yang sulit untuk tidak dihiraukan.

Fasilitas Super Lengkap Berjarak Hitungan Menit

upper west bsd city
Upper West BSD City

            Siapa yang tidak mau memiliki beragam fasilitas berskala kota seperti area perkantoran, pusat perbelanjaan hingga pusat hiburan di lingkungan hunian Anda? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa berada dekat dengan elemen-elemen fundamental ini adalah salah satu kebutuhan primer para masyarakat urban. Segala kemudahan itulah yang ditawarkan oleh hunian bsd bergaya vertikal.Jika hunian pada umumnya hanya mengkonsentrasikan sebuah area ke 1 fungsi saja, apartemen mampu beroperasi secara multi fungsi dengan konsep mix-used. Konsep ini mencampurkan area residensial dengan jenis properti komersial lainnya sehingga seluruh kebutuhan penghuninya dapat dipenuhi di 1 lokasi saja. Tidak hanya dekat, fasilitas ini juga beragam dan didesain dengan baik.

Dwijaya Karya Development

Pengembang properti perumahan, apartemen, komplek komersial dan properti real estate lainnya yang terpercaya di Indonesia lebih dari 10 tahun.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker