Terungkap! Kenapa Konsep Kawasan TOD Menjadi Tren Baru di Perkotaan
Di era modern ini, mobilitas dan gaya hidup menjadi dua aspek penting yang dipertimbangkan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan.
Hiruk pikuk kota dengan kemacetan dan polusi udara yang tak jarang terjadi, mendorong banyak orang mencari solusi untuk hidup yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan. Di sinilah kawasan TOD hadir sebagai jawaban atas berbagai permasalahan perkotaan.
Apa itu Kawasan TOD? Bagaimana Sejarahnya?
TOD merupakan kepanjangan dari Transit Oriented Development, yakni sebuah konsep tata kota atau pengembangan kawasan berorientasi transit yang berpusat pada sistem transportasi massal.
Penerapan konsep ini dapat mengintegrasikan berbagai fungsi (mixed use) seperti hunian, perkantoran, area komersial, ruang publik, dan fasilitas lainnya dalam satu kawasan yang mudah diakses dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi publik.
Di awal tahun 1990-an, Peter Calthorpe memperkenalkan konsep inovatif bernama Transit Oriented Development (TOD) sebagai solusi terhadap fenomena urban sprawl yang marak terjadi.
Urban sprawl yang dimaksud ditandai dengan perluasan wilayah perkotaan yang tidak terencana, memicu lonjakan penggunaan kendaraan pribadi. Hal ini tak pelak berujung pada kemacetan yang tak terhindarkan.
Menurut Calthorpe, Transit Oriented Development (TOD) adalah konsep pembangunan kota yang memadukan berbagai fungsi, seperti hunian, perkantoran, dan area komersial, dalam radius 600 meter dari halte atau stasiun transportasi publik, yang ramah bagi pejalan kaki dan bersepeda.
Konsep ini bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap transportasi publik dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Keunggulan Kawasan Berorientasi Transit di Perkotaan
Konsep TOD dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik dengan menyediakan akses mudah dan nyaman yang dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi di jalan. Konsep ini secara tidak langsung dapat meminimalisir kemacetan dan polusi udara.
Tinggal di kawasan TOD juga dapat memungkinkan untuk menghemat waktu dan biaya transportasi karena masyarakat dapat menjangkau berbagai tempat dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum yang terjangkau.
Selain itu, kawasan TOD dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat karena biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik seperti taman, ruang terbuka hijau, tempat rekreasi, area pedestrian yang nyaman, ruang untuk berolahraga, bersantai, dan bersosialisasi.
Contoh Impelentasi Kawasan Transit Oriented Development di Indonesia
Dari sekian banyak konsep pengembangan TOD yang di terapkan di kota-kota besar Indonesia, termasuk Jabodetabek, berikut ini beberapa contoh penerapan konsep TOD di Indonesia:
Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta
Kawasan ini merupakan salah satu contoh TOD yang mengintegrasikan antara hunian, perkantoran, area komersial, dan berbagai moda transportasi seperti stasiun kereta api, stasiun LRT, dan stasiun MRT Jakarta.
Kawasan TOD Stasiun MRT Jakarta
Beberapa stasiun MRT di Jakarta sudah menerapkan konsep Transit Oriented Development (TOD) dengan berbagai tingkatan kemajuan. Stasiun-stasiun tersebut antara lain, Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M, Stasiun Transit Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
Pemerintah DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) memiliki target untuk membangun TOD di 18 stasiun MRT. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, penerapan TOD di stasiun MRT Jakarta menunjukkan komitmen pemerintah dalam pembangunan kota yang lebih berkelanjutan, demi mengurai kemacetan di Jakarta, dan menciptakan kota yang ramah terhadap lingkungan.
Intermoda BSD City
Intermoda BSD City merupakan proyek TOD yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land dan Mitbana Pte Ltd di kawasan BSD City, Tangerang Selatan, dan merupakan salah satu yang tersukses di Indonesia.
Pengembangan kawasan transit terpadu ini bertujuan untuk menciptakan wilayah yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, seperti Stasiun Kereta Api Cisauk yang terhubung dengan jalur kereta commuter line. Serta Terminal Intermoda BSD City yang melayani trayek bus ke berbagai lokasi di BSD serta daerah di Jabodetabek dan Banten.
Pengembangan kawasan TOD Intermoda BSD City juga dapat menghubungkan ke berbagai fasilitas, seperti pusat perbelanjaan AEON Mall BSD City, The Breeze, IKEA, dan ICE BSD City. Selain itu dapat terhubung dengan berbagai kawasan hunian apartemen di BSD Serpong, pusat perkantoran, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Miliki Apartemen yang Terintegrasi dengan Kawasan TOD di BSD
Apartemen Upper West, sebuah apartemen modern yang terletak di jantung Kota BSD, menawarkan kesempatan untuk memiliki hunian yang terintegrasi dengan kawasan Intermoda BSD City.
Lokasi apartemen tersebut dapat terhubung ke berbagai moda transportasi, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan fasilitas lainnya.
Hunian yang juga mengusung konsep SOHO (Small Office Home Office) ini dapat memberikan berbagai keunggulan bagi penghuninya, diantaranya:
- Akses mudah ke berbagai transportasi.
- Dapat meningkatkan kualitas hidup karena tinggal di lingkungan modern yang nyaman, serta kemudahan akses ke berbagai fasilitas publik.
- Terletak di lokasi yang strategis, menjadikan hunian ini sebagai investasi yang menguntungkan.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut.