Mengenal 9 Jenis Pintu Rumah Berdasarkan Materialnya

Pintu rumah merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah hunian. Selain berfungsi sebagai akses keluar masuk, pintu juga berperan dalam menjaga keamanan, privasi, dan estetika rumah.
Memilih jenis pintu rumah yang tepat menjadi keputusan penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Salah satu faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah material pintu. Setiap material memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 jenis pintu berdasarkan jenis material yang sering digunakan di Indonesia:
1. Pintu Kayu

Pintu kayu merupakan pilihan tradisional dan masih populer digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kayu memberikan kesan hangat, alami, dan elegan, selain itu pintu ini juga cocok untuk rumah yang mengadopsi gaya arsitektur modern klasik.
Pintu kayu juga memiliki daya tahan yang baik dan dapat bertahan selama bertahun-tahun jika dirawat dengan benar.
Kelebihan:
- Memiliki tampilan yang alami dan elegan, cocok untuk berbagai gaya rumah.
- Kayu memiliki daya tahan yang baik dan dapat bertahan lama jika dirawat dengan benar.
- Kayu memiliki sifat isolasi yang baik terhadap suara dan suhu.
- Jenis pintu ini dapat dengan mudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan desain yang diinginkan.
Kekurangan:
- Pintu dengan material kayu alami memerlukan perawatan rutin agar tetap awet, seperti pengecatan atau pelapisan ulang.
- Harga pintu berbahan kayu cenderung lebih mahal dibandingkan jenis pintu lainnya, apalagi jika menggunakan kayu solid berkualitas tinggi seperti kayu jati, merbau, kayu oak, atau mahoni.
- Kayu rentan terhadap serangan rayap, jamur, dan kelembapan jika tidak dilindungi dengan baik.
2. Pintu Baja

Pintu ini dikenal karena kekuatan, keamanan, dan daya tahannya yang tinggi karena terbuat dari baja. Material yang digunakan biasanya baja karbon, paduan, atau baja CRC yang memiliki ketahanan terhadap karat dan korosi.
Kelebihan:
- Pintu baja sangat kuat dan sulit dibobol, sehingga memberikan keamanan yang tinggi bagi rumah.
- Bahan pintu tahan cuaca ekstrem, rayap, dan jamur.
- Pintu ini tidak memerlukan pemeliharaan khusus dan mudah dibersihkan.
- Selain kuat, pintu baja biasanya memiliki fitur keamanan ekstra seperti sistem penguncian yang lebih aman, atau teknologi anti-duplikat.
Kekurangan:
- Bobot pintu biasanya lebih berat dari pada jenis pintu yang lain.
- Pintu ini umumnya memiliki harga yang cukup tinggi.
- Pintu dapat berkarat jika tidak dilapisi dengan baik.
3. Pintu Aluminium

Pintu aluminium merupakan salah satu jenis pintu yang memiliki bobot yang ringan dan tahan karat, serta mudah dalam perawatannya. Pintu jenis ini sering digunakan untuk pintu eksterior seperti pintu garasi, sliding door, pintu pagar yang digeser menggunakan rel, atau pintu gudang, karena tahan terhadap cuaca dan tidak mudah lapuk.
Kelebihan:
- Pintu aluminium ringan dan mudah dipasang.
- Aluminium tahan terhadap karat dan tidak memerlukan perawatan khusus.
- Pintu aluminium tahan terhadap cuaca ekstrem dan tidak mudah lapuk.
Kekurangan:
- Bentuk visual pintu aluminium kurang menarik dibandingkan pintu berbahan kayu.
- Pintu aluminium memiliki isolasi yang kurang baik terhadap suara dan suhu.
- Pintu aluminium cenderung lebih mahal daripada pintu baja.
4. Pintu UPVC

Pintu UPVC adalah jenis pintu yang terbuat dari bahan UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride). Bahan ini merupakan turunan dari plastik yang telah melalui proses khusus untuk menghilangkan sifat lenturnya, sehingga menghasilkan material yang kuat dan awet.
Kelebihan:
- Pintu jenis ini dikenal awet dan tidak mudah rusak.
- Tahan cuaca ekstrem, serangan rayap, dan jamur.
- Pintu UPVC tidak memerlukan pemeliharaan khusus dan mudah dibersihkan.
- Harga umumnya lebih murah daripada pintu jenis kayu atau baja.
Kekurangan:
- Bentuk pintu UPVC kurang menarik dibandingkan pintu dengan material kayu.
- Pintu UPVC memiliki isolasi yang kurang baik terhadap suara dan suhu.
- Pintu ini juga tidak sekuat pintu baja atau kayu.
5. Pintu Kaca Minimalis

Pintu kaca dapat memberikan tampilan modern dan elegan pada rumah. Pintu dengan material kaca dapat digunakan untuk interior maupun eksterior rumah, seperti pintu utama, kamar mandi, balkon, atau sebagai pemisah ruangan.
Ada beberapa jenis pintu dengan material kaca seperti frameless, pintu kaca dengan bingkai, kaca tempered, dan pintu kaca laminasi.
Pintu kaca memiliki keunggulan seperti memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam rumah, memberikan kesan luas, dan memperlihatkan pemandangan luar rumah.
Kelebihan:
- Pintu kaca memberikan tampilan yang modern, mewah, dan terbuka.
- Pintu ini memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam rumah, sehingga membuat ruangan lebih terang.
- Dapat membuat ruangan terasa lebih luas.
Kekurangan:
- Pintu dengan material kaca kurang memberikan privasi karena transparan.
- Kurang aman dibandingkan pintu baja atau kayu.
- Memerlukan perawatan khusus agar tidak mudah kotor atau berjamur.
6. Pintu Fiberglass

Pintu fiberglass adalah jenis pintu yang terbuat dari bahan komposit yang terdiri dari serat kaca dan resin. Bahan ini dikenal karena kekuatan, daya tahan, dan memiliki bobot yang ringan.
Pintu fiberglass sering digunakan untuk pintu eksterior karena mampu bertahan terhadap cuaca ekstrem dan tidak mudah lapuk atau berkarat. Pintu jenis ini sangat cocok untuk berbagai bangunan seperti rumah tinggal, kantor, toko, atau gudang.
Kelebihan:
- Ramah lingkungan
- Kuat dan awet.
- Bobot ringan
- Bahan fiberglass tidak berkarat, sehingga ideal untuk daerah dengan kelembaban tinggi.
- Tahan cuaca ekstrem, rayap, dan jamur.
- Tidak memerlukan perawatan khusus dan mudah dibersihkan.
Kekurangan:
- Pintu fiberglass cenderung memiliki harga yang cukup mahal.
- Jika rusak sulit diperbaiki dan mungkin memerlukan penggantian.
7. Pintu Komposit

Jenis pintu ini terbuat dari campuran berbagai bahan, seperti serat kayu, plastik, dan bahan daur ulang lainnya. Bahan-bahan ini dicampur dan diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan material yang kuat, awet, dan memiliki beragam desain yang menarik.
Kelebihan:
- Ramah lingkungan
- Pintu komposit dikenal tangguh terhadap cuaca ekstrem, kelembapan, dan serangan rayap.
- Pintu tidak mudah melengkung, menyusut, atau retak.
- Meskipun kuat, pintu komposit relatif ringan. Hal ini memudahkan proses pemasangan dan mengurangi beban pada struktur bangunan.
- Pintu komposit tersedia dalam berbagai desain dan warna. Bahkan, ada pintu komposit yang dirancang agar terlihat seperti pintu kayu alami.
- Pintu komposit tidak memerlukan perhatian khusus seperti pengecatan ulang secara berkala. Cukup dibersihkan secara rutin untuk menjaga penampilannya.
Kekurangan:
- Pintu komposit umumnya lebih mahal daripada pintu kayu solid atau pintu PVC.
- Pilihan pintu komposit mungkin tidak sebanyak dengan jenis lain.
8. Pintu PVC

Pintu PVC merupakan jenis pintu yang terbuat dari bahan PVC atau Polyvinyl Chloride. Bahan ini merupakan jenis plastik polimer yang ringan dan kuat terhadap air. Karena sifatnya yang tahan air, pintu ini sering digunakan untuk kamar mandi.
Keunggulan:
- Bahan PVC tidak akan lapuk atau rusak jika terkena air, sehingga jenis pintu ini sangat cocok untuk digunakan di kamar mandi atau area lain yang sering terkena air.
- Pintu dengan material PVC memiliki bobot yang ringan, sehingga mudah dipasang dan dipindahkan.
- Bahan PVC tidak disukai oleh rayap, sehingga pintu ini tidak akan dimakan rayap.
- Mudah dibersihkan.
- Harga lebih murah daripada pintu dari bahan lain seperti kayu atau aluminium.
Kekurangan:
- Pintu ini lebih mudah rusak jika terkena benturan keras.
- Penampilan pintu ini tidak sealami pintu dengan material kayu. Namun, saat ini sudah banyak pintu PVC yang memiliki motif dan warna yang mirip dengan kayu.
9. Pintu HPL

Pintu HPL (High Pressure Laminate) merupakan jenis pintu yang populer digunakan dalam konstruksi bangunan, baik untuk hunian maupun komersial.
Pintu ini terbuat dari lapisan laminasi bertekanan tinggi yang terdiri dari beberapa lapisan kertas kraft dan resin yang diproses dengan tekanan dan suhu tinggi. Kombinasi material ini menghasilkan pintu yang kuat, awet, dan memiliki tampilan yang menarik.
Keunggulan:
- Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap goresan, panas, dan air, sehingga cocok untuk ruangan lembab seperti kamar mandi atau dapur. Selain itu, bahan ini juga tidak disukai oleh rayap.
- Sangat cocok bagi Anda yang menyukai desain yang simpel dan modern. Dengan variasi motif dan warna, mulai dari netral hingga kayu natural, pintu ini bisa disesuaikan dengan konsep interior rumah.
- Selain awet, pintu ini sangat mudah dirawat. Cukup bersihkan dengan kain lembap untuk menghilangkan debu atau kotoran.
- Pintu dengan material HPL memiliki harga yang lebih terjangkau.
Kekurangan:
- Meskipun memiliki ketahanan terhadap goresan dan benturan ringan, pintu ini tidak terlalu kuat dalam menahan benturan keras. Jika terjadi benturan yang cukup kuat, lapisan HPL dapat retak atau pecah.
- Pintu ini tidak kuat menahan api. Jika terjadi kebakaran, pintu akan lebih cepat terbakar.
- Meskipun tahan air, tidak disarankan untuk digunakan di area yang memiliki kelembaban ekstrem atau terkena air secara langsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan lapisan HPL mengelupas atau rusak.
- Jika lapisan HPL pada pintu rusak, biasanya tidak dapat diperbaiki. Anda mungkin perlu mengganti seluruh pintu jika kerusakannya cukup parah.
- Pemasangan pintu HPL membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus.
Baca juga: 16 Inspirasi Warna Pintu Rumah Minimalis.
Tips Memilih Jenis Pintu Rumah yang Cocok
Menentukan jenis pintu rumah yang tepat adalah keputusan penting karena pintu tidak hanya berfungsi sebagai akses keluar masuk, tetapi juga memengaruhi keamanan, privasi, dan estetika rumah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih pintu rumah yang cocok:
1. Pertimbangkan material pintu
Pilihlah pintu berdasarkan materialnya, karena material pintu menjadi faktor utama yang mempengaruhi kekuatan, keamanan, dan bentuk pintu yang akan diselaraskan dengan konstruksi rumah.
2. Sesuaikan dengan gaya arsitektur rumah
Pilihlah desain pintu yang selaras dengan gaya arsitektur rumah. Rumah modern minimalis cocok dengan pintu yang simpel dan bersih, sedangkan rumah klasik atau rumah dengan tampilan tradisional lebih cocok dengan pintu yang memiliki detail ukiran atau ornamen.
3. Perhatikan ukuran serta proporsi pintu
Pastikan ukuran pintu proporsional dengan fasad rumah dan cukup lebar untuk memudahkan pergerakan, terutama saat membawa barang besar. Ukuran standar pintu satu daun biasanya antara 60-100 cm dengan tinggi 200-250 cm.
4. Utamakan keamanan
Pilihlah pintu dengan kunci berkualitas tinggi, seperti kunci multi-titik atau sistem kunci digital. Jika pintu memiliki panel kaca, pastikan menggunakan kaca temper atau laminated yang lebih kuat terhadap benturan.
5. Pertimbangkan efisiensi energi dan isolasi
Pintu juga berperan dalam menjaga kenyamanan suhu di dalam rumah. Pilihlah pintu dengan isolasi yang baik untuk mengurangi penggunaan energi, terutama di daerah dengan cuaca ekstrem. Pintu fiberglass atau kayu berkualitas tinggi bisa menjadi pilihan yang baik karena material ini mampu menjaga suhu di dalam rumah tetap stabil.
6. Pilih warna dan finishing yang sesuai
Warna dan finishing pintu harus sesuai dengan tema interior dan eksterior agar rumah tetap menarik. Warna netral seperti putih atau cokelat dapat menjadi pilihan aman, tetapi Anda juga dapat memilih warna yang lebih berani untuk memberikan sentuhan personal pada rumah.
7. Pertimbangkan fitur tambahan
Beberapa pintu dilengkapi dengan fitur tambahan seperti peredam suara, anti maling, atau sensor otomatis. Pertimbangkan apakah fitur-fitur ini sesuai dengan kebutuhan atau tidak, karena dengan adanya fitur tambahan biasanya akan meningkatkan harga.
8. Anggaran
Tentukan anggaran yang Anda miliki untuk membeli pintu. Harga pintu bervariasi tergantung pada material, desain, dan fitur tambahan yang dipilih.